5 Alasan Indonesia Bisa Jadi Raksasa Internet Dunia - The Kolor Superman

5 Alasan Indonesia Bisa Jadi Raksasa Internet Dunia

Alasan Indonesia Bisa Jadi Raksasa Internet Dunia

5 Alasan Indonesia Bisa Jadi Raksasa Internet Dunia - Mimpi sejumlah penggiat telematika tentang Indonesia yang seharusnya bisa menjadi penguasa internet dunia sebenarnya bukanlah mimpi yang muluk-muluk. Karena nyatanya, Indonesia memiliki sumber daya internet yang jauh lebih besar dari negara-negara maju sekalipun.

5 Alasan Indonesia Bisa Jadi Raksasa Internet Dunia


1. Volume trafik melonjak 2 juta persen

Pemilik sekaligus pengelola internet eXchange Point (open IXP) Johar Alam pernah menuturkan kalau pertumbuhan volume trafik internet dalam sepuluh tahun terakhir mencapai dua juta persen, dan pertumbuhan tertinggi dicatat dalam setahun terakhir.

2. Pengguna internet mencapai 125 juta

Indonesia ICT Institute misalnya, merilis jumlah pengguna internet sampai akhir tahun lalu adalah sebanyak 125 juta orang, termasuk pengguna dengan ponsel pintar dan ponsel feature tapi bisa mengakses internet atau social media.

3. Pengguna social media terbesar

Indonesia merupakan surganya pelaku over the top (OTT) atau penyedia konten asing seperti Facebook dan twitter. Menurut catatan Google AdPlanner, per akhir November, pengguna Facebook di Indonesia menempati peringkat kedua di atas negara-negara besar, seperti Inggris, Prancis, dan Italia.

Selain Twitter, jejaring sosial lain yang dikenal di Indonesia adalah Path dengan jumlah pengguna 700.000 di Indonesia. Line sebesar 10 juta pengguna, Google+ 3,4 juta pengguna dan Linkedin 1 juta pengguna.

4. Inovasi tinggi

Beberapa contoh inovasi bangsa Indonesia yang sulit ditandingi oleh negara-negara berkembang maupun maju, seperti, Wajanbolic, open BTS dan lainnya.

5. Pengguna seluler menyentuh 250 juta orang

Hingga akhir tahun lalu, pengguna seluler di Indonesia telah melebihi populasi jumlah penduduk, yaitu menyentuh 250 juta orang, yang mana sekitar 30 persen di antaranya merupakan pengguna smartphone.

Sumber : http://www.merdeka.com