Tentu saja banyak hal menarik yang patut dibaca di buku salah satu pelatih legendaris dunia sepakbola tersebut, mengingat panjangnya karir dan melimpahnya prestasi Ferguson di Old Trafford. Berikut adalah beberapa kutipan Sir Alex Ferguson dari bukunya:
Kumpulan Kutipan Menarik Isi Buku Otobiografi Sir Alex Ferguson
1. David Beckham
David Beckham disebut-sebut Ferguson seperti "anak sendiri." Namun semua berubah ketika Beckham mulai menjadi tenar dan Ferguson mengatakan bahwa Beckham telah membuang kesempatan menjadi legenda Old Trafford dengan menempuh kehidupan selebriti.
Puncaknya adalah ajang FA Cup 2003, usai dikalahkan Arsenal. Ketika Fergie mengkritik penampilang sang gelandang Inggris - Beckham membalasnya dengan sumpah serapah.
"Dia (Beckham) bersumpah serapah 12 kaki dari saya. Saya hampiri dan menendang sepatu kearahnya. Sepatu itu tepat menghajar sebelah kanan atas matanya. (Beckham) bangkit untuk menghampiri saya namun pemain lain menghentikannya," kenang Ferguson.
"Duduk,' perintahku. 'Kamu telah menyebabkan kekalahan tim. Silahkan berargumen sesukamu."
Keesokannya, Ferguson memanggil Beckham dan menunjukkan video peforma-nya. Namun Beckham tetap tidak mengakui kesalahannya dan memperkeruh suasana dengan membocorkan insiden ke media.
"Saat itulah, saya katakan pada board bahwa David harus pergi," ujar Ferguson.
2. Owen Hagreaves
Ferguson menyesal telah membeli Hagreaves. Dalam masa 4 tahun, pria yang sempat disebut sebagai penerus Roy Keane ini hanya tampil 27 kali. Selebihnya, Hagreaves menghabiskan waktu bergulat dengan cendera.
Ferguson menuduh Hagreaves tidak serius dalam memmbangkitkan kebugaran tubuhnya dan kerap memilih latihan ringan. Namun di sisi lain, Sir Alex tidak komplain atas performanya ketika bermain di lapangan.
3. Wayne Rooney
Ferguson mengakui Rooney sempat datang dan mempertanyakan keseriusan United untuk menjadi juara. Di buku, Ferguson menyebut komplain Rooney seolah "diatur" oleh orang-orang tertentu yang tidak disebutkan namanya.
Puncaknya, Rooney suatu saat menghampiri Ferguson dan memintanya untuk membeli gelandang Mesut Ozil yang saat itu masih bermain di Werder Bremen. Fergie membalasnya dengan berkata "itu bukan urusanmu." Ozil pun akhirnya diboyong Real Madrid.
Di buku, diakui Fergie bahwa Rooney sempat meminta untuk pergi dari United pasca juara musim lalu. Salah satu alasannya karena ia mulai kalah bersaing di squad utama. Namun sang pria Skotlandia menyebut bahwa ia memperlakukan Rooney seperti pemain lain sewajarnya apabila kebugaran dan peforma turun.
"Kamu kira saya akan mengabaikan Wayne Rooney bila melihat dia bermain (baik) seperti sekarang? Tentu saja tidak. Inilah yang kita ingin lihat dari seorang Wayne Rooney tiap saat," ucap Ferguson.
4. Roy Keane
Kritik tertajam Ferguson simpan untuk Roy Keane, mantan jenderal lapangan MU. Dalam sebuah interview kontroversial Keane dengan MUTV pada 2005, Ferguson menggambarkan kritiknya sebagai sebuah "pembantaian" terhadap rekan setim.
"Bagian terkeras dari tubuh Roy adalah lidahnya," tulis Ferguson. "Bahkan orang paling percaya diri di dunia dapat hancur dalam hitungan detik." Meski didaulat sebagai pelatih bertangan besi, Ferguson mengakui kalau ia juga bisa takut saat melihat Keane mengamuk.
Kritik di TV lalu dilanjutkan dalam pertemuan internal tim dan Keane meneruskan sikapnya. "Pertemuan itu sungguh mengerikan. Saya tidak dapat kehilangan kontrol akan situasi. Bila saya biarkan, maka pemain akan menangkap hal yang berbeda dari apa yang saya pikir."
Ferguson pun memutuskan untuk menyingkiran gelandang Irlandia tersebut. Namun ia tetap sadar akan jasa-jasanya selama ini.
"Jadi kami melakukan yang terbaik untuk (Keane) - kami bayar kontraknya dan memberinya testimoni. Kami melakukan yang terbaik untuk menghormati fakta bahwa (Keane) adalah pemain hebat kami."
Sementara itu Keane menyerang balik segala kritik Ferguson di dalam buku. "Menurutku dia (Ferguson) tidak tahu makna kesetiaan. Untuk mengkritik pemain yang memberikannya kesuksesan, saya menemukan ini aneh sekali."
5. Ruud van Nistelrooy
Perseteruan Ferguson dan Van Nistelrooy mungkin sesuatu yang paling tidak diperkirakan semua pihak. Striker Belanda ini adalah salah satu penggedor andalan United dengan catatan 150 gol dalam 5 tahun.
Pada League Cup Final 2006, Ferguson memberitahu bahwa ia duduk di bangku cadangan untuk pertandingan ini supaya memberi kesempatan pada pemain baru (Nemanja Vidic dan Patrice Evra). Respon selanjutnya membuat Ferguson terkejut dan terjadi kericuhan.
"Van Nisterlrooy bilang saya ****. Saya tidak dapat melupakannya dan tidak percaya," tulis Ferguson. Assisten Manager saat itu, Carlos Queiroz langsung menghampirinya. Suasana menjadi tegang dan beberapa pemain meminta Van Nistelrooy untuk menjaga mulutnya.
Ferguson menganggap Van Nistelrooy memberikan pengaruh negatif terhadap pemain. Cristiano Ronaldo sempat ditendang dan diejek Striker Belanda dalam sesi latihan. "Mau ngapain kamu? Laporan sama 'ayah'?"
Yang dimaksud "ayah" tak lain adalah Queiroz yang sama-sama berkebangsaan Portugis dengan Ronaldo. Lebih ironis lagi, hal itu terjadi saat Ronaldo kehilangan ayahnya yang baru meninggal. Ferguson tak menyangka apa yang menyebabkan karakter Nistelrooy berubah drastis.
"Masalah dengan (Ruud) sangat menyedihkan. Mengapa Ruud berubah, saya tidak tahu. Saya juga tidak tahu pasti apakah ini cara dia untuk keluar dari Old Trafford."
6. Mark Bosnich
Ferguson menuduh Bosnich tidak profesional dalam menjaga konsumsi makanan. "Kami suatu ketika bermain di Wimbledon dan Bosnich memakan semuanya: sandwich, sup, steak. Dia menghajar semua yang ada di menu." Saya berkata padanya, "Demi Tuhan, Mark, kami sedang mencoba menurunkan berat badanmu. Mengapa kamu makan semuanya?"
"Suatu ketika kami balik di Manchester dan dalam perbincangan via mobile phone, Mark berkata bahwa dia sedang membeli Chinese take-away."
"Apakah perutmu memiliki ujung?" Saya tidak mampu mengubahnya," tulis Fergie. Di buku diceritakan pula bahwa Bosnich pernah sampai terlambat datang latihan 3 jam!
Mark Bosnich berespon bahwa ia merasa bangga namanya tercantum dalam autobiografi. Namun ia menjelaskan bahwa dibeli dua kali dalam periode 10 tahun menunjukkan bahwa dedikasi dan profesionalisme-nya telah memenuhi standard United.
"Saya adalah satu-satunya pemain yang menandatangani kontrak dua kali di Manchester. Di Musim pertama kami memenangkan Liga Inggris dengan margin jarak 18 point, yang belum pecah hingga sekarang."
"Kami menjadi tim Inggris pertama yang menang Piala Dunia Antar Klub melawan Palmeiras di Tokyo," tambahnya lagi.
7. Rafael Benitez
Benitez lebih tampak untuk mempertahankan dan menghancuran pertandingan daripada memenangkannya. Dia beruntung, begitu juga saya, kadang-kadang.
Saya melihat Liverpool sangat sulit dinikmati ketika dia menjadi pelatih di sana. Saya melihat mereka menjemukan. Kejutan bagi saya melihat Chelsea memanggilnya. Ketika Benitez meletakkan trofinya bersama Di Matteo, itu akan menjadi dia gelar liga bersama Valencia, Liga Champions dan Piala FA bersama Liverpool. Dalam enam bulan, Di Matteo memenangkan Piala FA dan Liga Champions. Itu adalah catatan yang sebanding. Namun, Rafa kembali mendarat di bumi lagi.
8. Frank Lampard dan Steven Gerrard
Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, tidak silau akan prestasi yang telah diberikan Gerrard dan Lampard bagi klubnya serta timnas Inggris. Bahkan, Ferguson dengan sesumbar mengatakan bahwa keduanya bukanlah pemain top.
"Gerrard bukan pemain top, begitu juga Lampard. Saya tidak menganggapnya sebagai pemain internasional yang elit," ketus Ferguson dalam buku otobiografinya.
Sumber :
yogyakarta.loveindonesia.com
goal.com
bolanews.com